Test Footer

News Update :

Test Footer 1

Labels

Followers

Yahoo Messenger News

Dono Ilmu News

SELALU ADA JALAN KELUAR oleh Syaikh DR.Aidh Bin Abdullah Al Qarni

Sabtu, 22 Agustus 2009 16.45

Suatu masalah itu jika menyempit, maka tabiatnya ia menjadi meluas. Jika tali ditarik keras-keras, ia akan terputus. Jika malam semakin gelap, pertanda akan muncul fajar. Itulah sunnah kehidupan yang sudah dan terus berlaku. Itulah hikmah yang pasti terjadi. Maka, relakanlah jiwamu untuk meridhoi kondisinya. Karena, setelah kehausan pasti akan ada air. Setelah musim semi akan datang musim penghujan.

Mungkin saja betapa banyak kesedihan yang engkau keluhkan. Tapi permudahlah urusanmu. Lapangkanlah pikiranmu. Tidakkah engkau membaca firman Allah SWT " Alam nasyrah laka sadrak...." ( Bukankah kami lapangkan dadamu ). Tidakkah engkau berbahagia karena di dunia ini masih terhampar banyak harapan. Di dunia ini masih banyak kemudahan.

Wahai yang berkeluh tentang banyak urusan. Lalu menjalani hidup serasa dalam kurungan. Sementara air matanya terus mengalir karena sedih. Sesungguhnya dalam pakaian Yusuf AS terdapat obat yang menyembuhkan kebutaan dua mata Ya'kub AS. Sesungguhnya dalam air dingin yang diguyur kesekujur tubuh, adalah kesembuhan bagi penyakit yang di derita Ya'kub AS.

Untuk rasa sakit, ada kesembuhan. Untuk penyakit, ada obat. Untuk haus, ada air. Untuk kesulitan, ada kelapangan. Dalam kesempitan, ada kebahagiaan. Dalam gelap, pasti akan ada cahaya terang. Api yang menghimpit Ibrahim Al Khalil, bisa menjadi mudah dan dingin. Lautan di hadapan Musa AS bisa terbelah dan digunakan untuk berjalan. Yunus Bin Matta AS, akhirnya keluar dari tiga gulita, karena kasih sayang Allah Al Jaliil (Yang Maha Mulia ). Rasulullah Al Mukhtar ( yang Terpilih ) pernah berada di dalam gua, dikelilingi oleh para kuffar. Hingga berkata Abu Bakar Ash Shiddiq ra, " Sesungguhnya orang-orang kafir hanya berjarak beberapa
jengkal. Kami khawatir bila terjadi kehancuran. " Berkata Rasul sang pemilik keyakinan dengan penuh ketegasan, " Sesungguhnya Allah bersama kita. Dia mendengarkan kita. Dia melindungi kita. Sebagaimana Dia telah menghimpun kita.

Katakanlah kepada orang yang tenggelam dalam putus asa dan telah terjatuh. Kepada orang yang telah patah arang dan terpuruk. Kepada orang yang ternodai pemahamannya dalam masalah taqdir. Bekerjalah dan beramallah, sesungguhnya Allah SWT justru menurunkan hujan setelah manusia putus ada terhadap hujan.

Adalah Bilal pernah terkapar di atas tanah tandus, tapi dialah yang kemudian menaiki Ka'bah Baitullah untuk mengumandangkan seruan adzan. Dialah yang memperdengarkan bumi dengan suara langit. Adalah Yusuf AS pernah lama terpenjara di balik jeruji besi. Tapi kemudian ia bisa menjadi seorang Raja Mesir setelah Al Aziz. Adalah Umar Bin Khattab ra seorang penggembala kambing di Mekkah. Lalu dialah orang yang bisa menebarkan keadilan dalam masa kekuasaannya. Lalu namanya terpahat di baju besi. Lalu dia yang memotong tali pelanggaran. Lalu dia yang suaranya menggelegar menghentak penguasa tiran.

Allah SWT pasti akan menciptakan kemudahan setelah kesulitan. Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya pasti ada keadaan lain yang Allah berikan setelah kesulitan? Allah SWT yang mematahkan tali pengikat orang-orang yang terpenjara di jeruji para penguasa otoriter. Allah SWT yang akan menghapus air mata anak-anak yatim. Apakah engkau pernah melihat orang
faqir yang selamanya tidak mempunyai uang dan tidak bisa memenuhi kebutuhannya? Apakah engkau mendapati seorang tahanan selamanya berada di dalam penjara yang gelap? Tidak ada bencana yang terus menerus terjadi. Karena di sana ada Allah SWT Yang Maha Sendiri dan satu-satunya Tempat Meminta.

Siapapun yang melazimkan istighfar, maka Allah SWT akan menjadikan jalan keluar dari setiap kesulitannya. Allah SWT yang akan memberinya jalan penyesalan terhadap setiap kegundahannya. Laa HAULA Wa Laa Quwwata Illa Billah, tidak ada daya dan upaya kecuali Allah SWT. Dengan kalimat itu, segala beban mampu terpikul, semua kengerian bisa terlewati,
seluruh keadaan bisa lebih baik, lebih melapangkan pikiran dan menambahkan rasa ridho kepada Allah Al Jalal.

Beritakanlah kegembiraan kepada malam, dengan datangnya waktu subuh yang menyapu gelap dari puncak gunung-gunung. Beritakanlah kegembiraan kepada musim semi dengan turunnya limpahan air hujan hingga air itu masuk ke sela-sela pasir. Beritakanlah kegembiraan kepada orang faqir dengan harta yang bisa mengusir kematian.

Ketahuilah, di setiap kesulitan itu ada jeda. Di setiap kebutuhan itu ada pertolongan. Sesungguhnya Allah SWT menghilangkan bencana dengan ketulusan do'a dan kebersihan harapan. Ketahuilah, himpitan dan kesulitan itu menghilangkan kesombongan dan terus menerus mendorong kepada dzikir, syukur dan kewaspadaan berpikir. Maka tenangkanlah hatimu jika kegalauan menerpamu. Lapangkanlah dadamu jika kesulitan menyerangmu. Jangan
putus asa terhadap apa yang telah terjadi dan telah hancur. Ketahuilah, karena tidak ada sesuatu yang abadi selama alam semesta ini berputar.

Semoga kesulitan menjadi lebih ringan bagimu, dan musibah bisa memberikan kebaikan untukmu. Jika hidupmu telah terhimpit dan tak ada lagi alas an yang bisa engkau angkat. Kembalilah kepada Allah SWT. Ketahuilah bahwa kesulitan tak pernah berlangsung terus menerus. Allah SWT pasti memandangmu dengan pandangan kasih dan sayang. Karena dunia ini tidak berada dalam satu keadaan. Karena dunia ini berwarna-warni dan beragam bentuknya. Tidak ada kengerian yang tak pernah selesai. Belenggu akan terbuka dan ikatan akan terlepas. Bersabarlah, berdo'alah dan nantikanlah jalan keluar dari Allah SWT. Ketahuilah, sesungguhnya kesulitan itu akan mampu membuka kejernihan telinga dan mata, serta menajamkan pikiran.
Kesulitan bisa memberi hikmah dan pelajaran. Kesulitan mengajarkan kemampuan untuk memikul beban dan bertahan. Kesulitan menghapuskan dosa. Kesulitan memperbanyak pahala.

Maka, mintalah perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Setiap musibah itu mempunyai tujuan. Berapa kali kita merasa takut, lalu kita berdo'a dan meminta kepada Allah SWT. Kemudian Allah SWT menyelamatkan dan melindungi kita. Berapa kali kita di lilit lapar, lalu Allah memberi makan dan minum untuk kita. Berapa kali kita diterpa kebimbangan dan
keresahan, lalu Allah memberikan kebahagiaan dan kesenangan. Berapa kali kita terjerat dan kita hampir terjatuh dalam kehancuran. Kemudian Allah SWT memberikan jalan untuk bangkit dan berjalan.

Ketahuilah, engkau berhubungan dengan Yang Maha Lembut terhadap hamba-Nya. Yang Terkenal dengan Pemberiannya. Yang Maha Meberi untuk kebahagiaan hamba-Nya.Yang Maha Kuasa atas segala keinginan-Nya.

Fadil Fuad Basymeleh: Selalu Ada Jalan Keluar

16.43

Fadil Fuad Basymeleh: Selalu Ada Jalan Keluar
Fadil Fuad Basymeleh
''Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.''
Hadits Rasulullah saw ini mengajarkan kepada setiap Muslim agar menjadi orang yang kuat, khususnya secara ekonomi atau finansial. Dengan kekuatan financial tersebut dia dapat berbuat banyak untuk umat.

Kebenaran hadits di atas diyakini betul oleh pendiri dan Chairman PT Zahir Internasional, Fadil Fuad Basymeleh.

Hadits Rasulullah itu telah mengilhami lelaki kelahiran Surabaya, 6 November 1971 untuk terjun ke dunia bisnis. ''Salah satu yang mendorong saya untuk berbisnis adalah hadits Nabi yang menyatakan bahwa tangan di atas lebih baik ketimbang tangan di bawah,'' ujarnya.

Menurut lelaki yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Teknik Fisika ITB Bandung itu, dengan tangan di atas, maka orang yang bersangkutan bisa beramal, bersedekah dan berinfak sebanyak-banyaknya.

Menjadi pengusaha, kata lelaki yang tampangnya serius tapi humoris itu, tak ubahnya menjadi pemimpin. Sebagai pemimpin, ia mempunyai kekuatan untuk menegakkan amar ma'ruf dan melarang kemunkaran. ''Islam mengajarkan, setiap kamu adalah pemimpin. Kalau saya hanya jadi karyawan dan kemudian ada teman sekantor yang berbuat maksiat, saya kan tidak punya kekuatan untuk melarang. Tapi jika saya menjadi pemimpin maka saya bisa melarang hal itu. Kepemimpinan seseorang benar-benar diuji ketika menjadi pengusaha. Salah satu ujiannya, apakah pengusaha bersangkutan bisa menerapkan hukum-hukum Islam di kantornya,'' jelas pengusaha yang mengembangkan software akuntansi bermerek Zahir Accounting itu.

Hikmah lain menjadi seorang pengusaha, kata lelaki yang gemar bersedekah dan selalu mahabbah (menunjukkan cinta dan bakti) kepada orang tua, adalah kebebasan, termasuk dalam hal beribadah. ''Untuk saya, menjadi pengusaha identik dengan keleluasaan. Hal ini saya rasakan saat hendak menunaikan ibadah. Misalnya, shalat, saya bisa melakukannya secara berjamaah di masjid. Hal itu mungkin tidak selalu mudah bagi mereka yang berstatus karyawan,'' ungkapnya.

Fadil menjadikan kegiatan bisnisnya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Dan dia pun yakin, Allah pasti memberikan pertolongan dan karunia-Nya. ''Kalau niatnya ibadah dan berbuat baik, pasti ada jalan dari Allah. Allah pasti menolong kita,'' tegasnya.

Sedekah dan Mahabbah
Salah satu kunci sukses Fadil dalam berbisnis adalah bersedekah dan cinta (mahabbah) pada orang tua. Hatinya mudah tersentuh mendengar kesulitan karyawan maupun orang-orang dhuafa dan anak-anak yatim. Ia tak segan-segan menyisihkan sebagian pendapatannya untuk membantu pendidikan anak-anak yatim maupun orang-orang lain yang membutuhkan, antara lain biaya pengobatan. ''Orang yang senang bersedekah, kelak akan dibalas tujuh kali lipat, 10 kali lipat, bahkan hingga 700 kali lipat. Itu adalah janji Allah. Dan itu janji Allah pasti ditepati,'' tandasnya.

Fadil juga sangat mencintai orang tua, terutama ibunya. Baginya, cinta pada orang tua ibarat jimat yang tidak bisa dilepaskan. ''Rasa cinta dan bakti kepada orang tua bisa menjadi sumber motivasi sekaligus pembuka pintu rezeki kita,'' tegas Fadil.

Jatuh bangun
Sebagai seorang pengusaha, Fadil pun mengalami jatuh bangun. Ia memulai bisnisnya sejak kuliah di ITB tahun 1991. Awalnya dia terjun ke bisnis setting dan lay out. Hingga pertengahan tahun 1997, bisnisnya berkembang pesat. Namun krisis ekonomi yang menghantam Indonesia semester kedua tahun 1997 telah menghempaskan bisnisnya. Namun, krisis itu pula yang menjadi titik balik dalam bisnisnya.

Ketika itu Fadil berpikir, untuk bisa mendapatkan kucuran kredit, biasanya bank atau kreditor mensyaratkan adanya laporan keuangan yang tersusun rapi. Dari situlah Fadil iseng membuat software akuntansi yang bisa membantunya mengambil keputusan bisnis dalam waktu cepat. Peranti lunak itu dijual kepada orang lain dan ternyata disukai. ''Sejak itu saya beralih ke bisnis software house. Saat itu usia saya 26 tahun,'' ujarnya.

Menurutnya, tidak ada istilah menyerah dalam bisnis. ''Sukses itu bukan pada hasil, tapi pada prosesnya. Sukses itu kan seberapa kuat kita bangkit kembali setelah jatuh. Yang penting, sesudah jatuh kita harus bangkit lagi dan selalu meminta bantuan kepada Allah SWT. Tugas kita adalah berikhtiar dan berdoa sekuat daya, sambil dibarengi dengan tawakkal kepada Allah SWT,'' papar Fadil Fuad Basymeleh. ika/yto
Sumber : www.republika.co.id

Selalu Ada Jalan Keluar

16.41

844723_paris
Pernahkan Anda menemui jalan buntu? Sebenarnya jalan buntu itu adalah suatu istilah untuk sebuah jalan yang tertutup. Hanya saja, orang sering mendramatisir seolah tidak ada jalan lain lagi untuk mencapai tujuan kita. Jika sebuah jalan buntu, memang tidak ada jalan keluar jika kita hanya berpikir itu satu-satunya jalan. Padahal, di luar sana masih banyak jalan yang bisa kita lalui.
Kesalahan kita ialah seringkali mempersempit pandangan kita. Seperti uraian diatas, pandangan kita sempit, kita hanya memikirkan jalan tersebut saja, sehingga seolah peluang kita mencapai tujuan telah sirna. Namun, jika kita mau memperluas pandangan, sebenarnya masih banyak jalan-jalan lain yang bisa kita lalui.
Jalan buntu adalah suatu analogi sebuah masalah yang kita hadapi dalam kehidupan kita. Dalam bisnis, karir, sosial, keluarga, dan sebagainya. Banyak orang begitu stress menghadapi masalah, mengatakan sudah menemui jalan buntu, dan menyerah begitu saja. “Mau apa lagi?” katanya.
Hal ini diperparah oleh ungkapan yang mengatakan bahwa peluang hanya datang satu kali. Sehingga saat seseorang kehilangan peluang kerja, peluang bisnis, dan peluang lainnya dia pikir tidak ada lagi peluang lain sehingga dia stress dan ketakutan kehilangan peluang yang ada di depan matanya.
“Peluang masuk ke perusahaan ini hanya sekali. Jika sekarang gagal, maka kita tidak akan pernah lagi diterima di perusahaan ini.”
Betul, peluang untuk masuk ke perusahaan tersebut memang satu kali. Jika pandangan kita hanya perusahaan tersebut, maka kita akan berpikir peluang hanya datang satu kali. Namun, cobalah rentangkan pikiran kita. Kita akan temukan bahwa peluang kerja di perusahaan lain masih banyak.
Jika kita merentangkan pikiran kita lebih luas lagi, ternyata bukan hanya bekerja cara kita mencari nafkah. Anda bisa bisnis. Banyak peluang bisnis di sekitar kita. Kita tinggal pilih dan bisa jadi kita akan mendapatkan bisnis yang memberikan penghasilan jauh lebih besar dibanding kita bekerja di perusahaan idaman kita.
“Tapi saya tidak punya modal!”
Sekali lagi, Anda masih menyempitkan pandangan Anda. Pandangan Anda hanya sebatas bahwa bisnis itu perlu modal uang saja. Rentangkan lagi pikiran kita. Tanyakan 2 pertanyaan ini: “Bagaimana saya memulai bisnis tanpa modal?” dan “Bagaimana saya mendapatkan modal?” Jika belum bisa menjawab pertanyaan ini, rentangkan kembali pikiran Anda.
Teruslah untuk melatih mengembangkan pandangan Anda. Perluas cakrawala Anda sehingga kita akan melihat bahwa jalan itu tidak satu. Semakin tinggi kita naik ke atas gunung atau gedung bertingkat, kita akan melihat bahwa sebenarnya banyak jalan yang bisa kita lalui. Jika kita tidak melihat banyak jalan, artinya, karena kita berdiam diri di bawah. Naiklah.

Sumber : www.motivasi-islami.com

memudahkan orang yang sedang kesulitan

16.36

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat.

Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat

dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat.

Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya.

Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga.

Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya.

Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya.

(Riwayat Muslim)

Selalu ingin tahu

Sabtu, 25 April 2009 22.35

Rasa ingin tahu dalam diri kita sangatlah tinggi. Kita akan cepat tergoda untuk mengetahui hal-hal yang belum lengkap. Ada teman yang membawa bungkusan, maka kita akan bertanya, "Apa itu? untuk Apa? Dapat dari mana? dan serentetan pertanyaan pengembangan yang lainnya.

Rasa ingin tahu ini menjadi bagian yang terpenting yang harus kita miliki. Tapi kita kita juga harus tahu dan bisa membedakan mana hal-hal yang memang harus kita telusuri untuk kita ketahui dan mana hal-hal yang tidak perlu kita ketahui.

Bingung dan sedih

22.34

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan hidup dan mati, supaya dia mengetahui siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya.

Terkadang kita bingung, sedih dengan keaadan yang menghimpit, ingin berteriak sekuat-kuatnya. Dan banyak lagi tindakan-tindakan yang tak sepantasnya kita lakukan ketika menghadapi suatu permasalahan.

tenangkan hati, bersabarlah, akan selalu ada jalan keluar. setiap masalah akan ada jalan penyelesaiannya. Bagaimana kita menyelesaikan masalah itu? Apakah berakhir pada kesengsaraan yang berkepanjangan ataukah kita mampu mengakhirinya dengan baik.

Kita akan diuji, baik itu dengan hal-hal yang tidak mengenakkan maupun dengan yang menyenangkan. Apakah kita akan mampu bersabar atas musibah yang dialami, ataukah kita mampu bersyukur atas limpahan nikmat yang kita terima. Kesabaran dan rasa syukur tidak akan pernah dapat kita lakukan bila dalam diri ini tidak ada iman.

Perkuat Iman, karena ia adalah suatu modal dalam menyelesaikan segala permasalahan. Keyakinan itu akan meneguhkan ketika ujian itu tiba.

Segalanya sesuatunya akan menjadi menakjubkan, ketika kita mampu bersabar dan bersyukur. Apapun dan bagaimanapun tidak akan menjadi persoalan yang rumit. Kita akan berfikir positif dalam menghadapi segala sesuatu.

Dugaan Kita

22.34

Kita terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk curiga terhadap saudara kita, hampir pandangan kita hasilnya negatif. Hati kita terkadang mengatakan: "Jangan-jangan dia ini ada maksud tersembunyi berbuat baik pada saya". Padahal mungkin sebenarnya dia sangat tulus melakukannya, tetapi kita curiga.

"Tidak salah lagi dia inilah biang keladinya". Padahal belum itu dia menjadi kambing hitamnya

"Pasti dia yang mengambil barang saya" apa dasarnya tuduhan itu kita arahkan ke dia.

Mengapa kita tidak berprasangka baik? Dugaan negatif kita hanya akan menyesakkan hati kita, tidak akan menentramkan suasana hati kita. Hilangkan rasa curiga dalam diri. Berfikir positif lebih menentramkan jiwa kita.

Selalu Ada Jalan Keluar

22.32

Wahai kalian yang telah Ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dien, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Yakinlah bahwa akan selalu ada jalan keluar dari setiap masalah yang dihadapi. Setiap hari kita akan berhadapan dengan masalah. Masalah yang kemarin dan hari-hari sebelumnya ataupun tahun kemarin dan beberapa tahun yang lalu belum dapat kita selesaikan kini kita sudah disodorkan dengan berbagai permasalahan baru. Masalah yang bertumpuk-tumpuk semakin menjadi rumit dalam menyelesaikan masalahnya.

Saudaraku...
yang telah menyatakan Aku Ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dien, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Ini merupakan modal dalam menyelesaikan berbagai permasalahan hidup. Tiga rangkaian pernyataan yang mengandung kekuatan yang teramat dahsyat. Pengaruhnya sangat luar biasa, dan mampu mengguncang dunia. Apakah kita tak menyadari akan makna dari kata-kata yang telah kita nyatakan.

Memahami Islam dari yang paling mendasar akan mengantarkan seseorang menjadi Muslim yang sesungguhnya. Bagaimana keislaman seseorang dimulai dari mengikrarkan dua kalimat syahadat. Sebuah pernyataan yang bukan hanya sekadar pernyataan, tetapi ia juga merupakan janji dan sumpah kita.

Kita menyatakan bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan Muhammad Rasul Allah. Kita berjanji bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan Muhammad Rasul Allah. Kita bersumpah bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan Muhammad Rasul Allah.

Dari sinilah ketundukan kita, kepasrahan kita untuk menerima dan ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai dien dan Muhammad sebagai Nabi dan rasul Allah akan mengantarkan kita pada sebuah keimanan. Keimanan yang telah kita nyatakan, kita yakini akan kebenaran ini dan kita buktikan dengan amal perbuatan yang nyata yang menjadi bukti kalau kita telah beriman.

Keimanan yang telah menghunjam dalam diri harus senantiasa kita jaga, harus mampu tetap bertahan sampai mati. Allah berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Ali Imron: 102)

Saudaraku yang istiqomah dengan keimanannya

Sungguh Rasulullah sangat takjub dengan keadaan kalian. Hal yang menakjubkan ini tidak akan pernah ada melainkan pada orang yang beriman. Mengapa demikian? Mukmin bila mendapatkan kebahagian maka dia bersyukur, dan ini adalah baik baginya. Kemudian juga bila tertimpa musibah maka ia bersabar, dan ini adalah baik baginya.

Benar-benar menakjubkan keadaan orang-orang beriman. Kondisi apapun baginya mengandung nilai kebaikan yang tak terkira. Mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialaminya. Banyak hal baru yang menjadi pelajaran tersendiri baginya.

Saudarku...
Iman itu kadang naik dan kadang turun. Keimanan bisa naik ketika kita dekat dengan Allah, iman bisa turun ketika kita bermaksiat pada Allah. Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bertaqwa, mendekatkan diri yang sedekat-dekatnya kepada Allah dan jangan sampai kita mati kecuali tetap sebagai seorang muslim.

Salah satu urgensi mengapa harus bertaqwa adalah kita akan mendapatkan jalan keluar dari berbagai hal permasalahan yang kita hadapi.
"...barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. AthThalaaq : 2 - 3)

Raih Kemenangan

21.56

Firman Allah dalam surat Al Maa’idah ayat 54 – 57 :

54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.

55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).

56. Dan barangsiapa mengambil Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423] Itulah yang pasti menang.

57. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang Telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.

[423] yaitu: orang-orang yang menjadikan Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya.

Sabda Rasulullah SAW: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban”. Ini menunjukkan bahwa kita harus memahami di mana tingkat kepemimpinan kita agar dapat mempertanggungjawabkan kepemimpinan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada kesempatan yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal ( dibenarkan) bagi tiga orang Muslim yang berdiam disuatu tempat, kecuali,apabila mereka memilih dan mengangkat salah satu di antara mereka sebagai pemimpin ‘( HR. Abu Daud )

Saat-saat yang menentukan untuk memilih calon pemimpin kita di legislatif. Pemilu merupakan bagian dari pergulatan antara yang haq dan yang bathil, hari semakin mendekati titik akhir dari peperangan kecil dalam berbagai medan kampanye. Waktu seakan berjalan dengan cepat yang akan memasuki babak baru pertempuran yang lebih seru dan tentu akan menimbulkan dampak yang sangat luar biasa. Kemenangan yang diraih tidak akan dibiarkan begitu saja, mereka akan merampasnya dengan berbagai cara.

Kerahkan semua potensi yang dilimiliki untuk memenangkan agama Allah, Allah berfirman:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al Anfaal : 60)

Mari kita berjuang bagaimanapun kondisi yang sedang kita alami saat ini, ini adalah kesempatan yang harus kita gunakan dengan baik.
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At Taubah : 41)

Bila orang lain termotivasi akan gemerlapnya dunia yang akan diraih. Mengapa kita tidak tergerak dengan motivasi yang Allah berikan.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah : 111)

Kita tidak perlu gentar dengan berbagai amunisi yang mereka miliki, yakinlah bila kita dekat dengan Allah, maka Allah memenangkan kita. Perlengkapan perang yang mereka miliki tidaklah menjadi jaminan dan serta merta akan meraih kemenangan. Firman Allah dalam surat Al Anfaal ayat 63:
“dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”
[622]. Penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj selalu bermusuhan sebelum Nabi Muhammad s.a.w hijrah ke Medinah dan mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang.

Imam Ghazali pernah ditanya, perbuatan apa yang paling besar manfaatnya? Beliau menjawab : yang paling dibutuhkan ketika itu.

Apa kebutuhan yang mendesak saat ini? Akankah kita terus menjadi penonton dan saling berbantah-bantahan, yang tentunya ini akan membuat kita menjadi gentar dan hilang kekuatan. menjadi mandeg dalam kerja-kerja dakwah.

Jangan sampai kita menjadi orang Islam yang setengah-setengah. Islam mengatur semua sisi kehidupan. Mari kita persiapkan segala kekuatan yang ada untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan seluruh dunia.

Jangan terlalu berharap pada manusia

14.18

Berbagai persoalan yang kita hadapi menuntut kita untuk dapat menyelesaikannya. Salah satu solusi yang kita lakukan adalah dengan adanya bantuan dari pihak lain. Tidak dapat dipungkiri bahwa pilihan kita untuk meminta bantuan dari orang lain akan menjadi harapan tersendiri yang akan dapat menyelesaikan permasalahan kita. Tapi perlu diingat bahwa permintaan kita kepada orang lain bukan satu-satunya cara.

Sebagai seorang muslim yang menyatakan bahwa Rabb kami ia Allah, maka sudah selayaknya segala sesuatunya kita mohonkan bantuan dan pengharapan kita pada Allah. Bila kita terlalu berharap pada makhluk-Nya, kita akan menemukan kekecewaan yang teramat mendalam. Makhuk-Nya penuh dengan berbagai kekurangan yang belum tentu bisa membantu memecahkan persoalan kita.

Allah itu maha. Maha kuasa, maha kaya dan segala maha ada pada-NYa. Jika Allah berkehendak maka tak sesuatupun yang bakal menghalangi-Nya, bergantung kepada-Nya adalah hal yang paling indah dan sebaik-baik mengadu adalah mengadu kepada-Nya.

Firman Allah:

"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal jika kamu benar-benar orang yang beriman."
Qs. Al-Maidah : 23

"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu di beberapa banyak tempat dan pada peperangan Hunain, tatkala kamu sombong dengan banyaknya kamu, tetapi tidak berfaedah bagi kamu sedikitpun, dan (jadi) sempit bagi kamu bumi yang luas itu, kemudian kamu berpaling sambil mundur." Qs. At-Taubah: 25

Friendster News

 

© Copyright Selalu Ada Jalan Keluar 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.