Firman Allah dalam surat Al Maa’idah ayat 54 – 57 :
54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
55. Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
56. Dan barangsiapa mengambil Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, Maka Sesungguhnya pengikut (agama) Allah[423] Itulah yang pasti menang.
57. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang Telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
[423] yaitu: orang-orang yang menjadikan Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya.
Sabda Rasulullah SAW: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban”. Ini menunjukkan bahwa kita harus memahami di mana tingkat kepemimpinan kita agar dapat mempertanggungjawabkan kepemimpinan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pada kesempatan yang lain Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal ( dibenarkan) bagi tiga orang Muslim yang berdiam disuatu tempat, kecuali,apabila mereka memilih dan mengangkat salah satu di antara mereka sebagai pemimpin ‘( HR. Abu Daud )
Saat-saat yang menentukan untuk memilih calon pemimpin kita di legislatif. Pemilu merupakan bagian dari pergulatan antara yang haq dan yang bathil, hari semakin mendekati titik akhir dari peperangan kecil dalam berbagai medan kampanye. Waktu seakan berjalan dengan cepat yang akan memasuki babak baru pertempuran yang lebih seru dan tentu akan menimbulkan dampak yang sangat luar biasa. Kemenangan yang diraih tidak akan dibiarkan begitu saja, mereka akan merampasnya dengan berbagai cara.
Kerahkan semua potensi yang dilimiliki untuk memenangkan agama Allah, Allah berfirman:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).” (QS. Al Anfaal : 60)
Mari kita berjuang bagaimanapun kondisi yang sedang kita alami saat ini, ini adalah kesempatan yang harus kita gunakan dengan baik.
“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At Taubah : 41)
Bila orang lain termotivasi akan gemerlapnya dunia yang akan diraih. Mengapa kita tidak tergerak dengan motivasi yang Allah berikan.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah : 111)
Kita tidak perlu gentar dengan berbagai amunisi yang mereka miliki, yakinlah bila kita dekat dengan Allah, maka Allah memenangkan kita. Perlengkapan perang yang mereka miliki tidaklah menjadi jaminan dan serta merta akan meraih kemenangan. Firman Allah dalam surat Al Anfaal ayat 63:
“dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman)[622]. Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.”
[622]. Penduduk Madinah yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj selalu bermusuhan sebelum Nabi Muhammad s.a.w hijrah ke Medinah dan mereka masuk Islam, permusuhan itu hilang.
Imam Ghazali pernah ditanya, perbuatan apa yang paling besar manfaatnya? Beliau menjawab : yang paling dibutuhkan ketika itu.
Apa kebutuhan yang mendesak saat ini? Akankah kita terus menjadi penonton dan saling berbantah-bantahan, yang tentunya ini akan membuat kita menjadi gentar dan hilang kekuatan. menjadi mandeg dalam kerja-kerja dakwah.
Jangan sampai kita menjadi orang Islam yang setengah-setengah. Islam mengatur semua sisi kehidupan. Mari kita persiapkan segala kekuatan yang ada untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, negara dan seluruh dunia.